Saturday, 3 September 2016

TRANSISTOR BAB 3

  • FET  ( Field Effect Transistor )
            Adapun jenis dari FET adalah sebagai berikut  :
  • 2 N 3819

               M
erupakan transistor tipe FET N - Channel yang dapat bekerja pada frekuensi tinggi ( 450 Mhz ) transistor jenis FET dgunakan sebagai penguat frekuensi pada rangkaian pemancar radio dan mixer audio, penguat arus pada rangkaian catu daya, serta penguat frekuensi sangat tinggi ( VHF ), Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 25 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -25 VOLT
  3. Arus drain ( Idm ) 50 mA
  4. Dispasi daya maksimum  250 mW
  5. Kemasan  TO - 92
                Biasa di gunakan sebagai penguat frekuensi radio dan mixer audio.


  • 2 N 4093

               M
erupakan transistor tipe JFET N - Channel, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 40 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -40 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 40 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 30 mA
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 18
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply linier.

  • 3 N 201

               M
erupakan transistor tipe dual gate N - Channel MOFSET , Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 20 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -5 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 25 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 50 mA  DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 72
            Biasa di gunakan pada rangkaian penguat frekuensi yang sangat tinggi (VHF ).

  • IRF 330

               M
erupakan transistor tipe N - Channel MOFSET, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 400 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -20 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 400 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 22 Ampere DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 3
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply atau penguat arus.

  • IRF 840

               M
erupakan transistor tipe N - Channel power MOFSET, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 500 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -20 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 500 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 8 Ampere DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 220
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply atau rangkaian swicthing.

TRANSISTOR BAB 2

PNP (Positif - Negatif - Positif)

         Ada beberapa jenis PNP di antaranya adalah  :
  • 9012


             Merupakan jenis transistor penguat 1 watt, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor- emitor ( Vce )  -20 VOLT
  2. tegangan maksimum kolektor - basis ( Vcb )  - 40 VOLT
  3. Tegangan maksimum emitor - basis ( Veb )  -5 VOLT
  4. Dispasi daya  625  mW
  5. Arus kolektor konstan -500 mA
  6. Kemasan  TO - 92
              Biasa di gunakan pada rangkaian pemancar radio.
  • BD 140

               Merupakan jenis transistor silikon PNP, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -80 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 80 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 12,5 mW
  5. Arus kolektor Konstan -1,5 Ampere
  6. Kemasan SOT - 32
              Biasa di gunakan pada penguat sinyal dan pengendali sinyal audio.
  • TIP 147

     Merupakan jenis transistor daya PNP dengan konfigurasi darlington, karakteristiknya Adalah  sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -100 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 100 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 125 Watt
  5. Arus kolektor Konstan -10 Ampere
  6. Kemasan TO - 3P
                           Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 

  • TIP 32

             
 Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -40 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 40 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 40 Watt
  5. Arus kolektor Konstan -3 Ampere
  6. Kemasan TO - 220
             Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


  • 2 N 3906

             
 Merupakan jenis transistor swicthing PNP, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -40 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 40 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -6 VOLT
  4. Dispasi Daya 500 Watt
  5. Arus kolektor Konstan -200 mA
  6. Kemasan TO - 92
             Biasa di gunakan pada rangkaian swicthing kecepatan tinggi.


  • TIP 127

             
 Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) 100 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) 100 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) 5 VOLT
  4. Dispasi Daya 65 Watt
  5. Arus kolektor Konstan 5 Ampere
  6. Kemasan TO - 220
             Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


  • BC 638

             
 Merupakan jenis transistor daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) 100 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) -100 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) 5 VOLT
  4. Dispasi Daya 65 Watt
  5. Arus kolektor Konstan 5 Ampere
  6. Kemasan TO - 92
             Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


  • TIP 42 C


             
 Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -100 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 100 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 65 Watt
  5. Arus kolektor Konstan -6 Ampere
  6. Kemasan TO - 220
             Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


  • 2 N 2907 A

             
 Merupakan jenis transistor PNP daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -60 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 600 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 400 mW
  5. Arus kolektor Konstan -600 Ampere
  6. Kemasan TO - 18
             Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 

  • BC 177

             
 Merupakan jenis transistor PNP daya rendah, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
  1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -50 VOLT
  2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 45 VOLT
  3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
  4. Dispasi Daya 300 mW
  5. Arus kolektor Konstan -100 Ampere
  6. Kemasan TO - 18
             Biasa di gunakan pada penerima video untuk televisi.

TRANSISTOR BAB 1

TRANSISTOR

                 TRANSISTOR   Merupakan komponen elektronika pertama yang mengantarkan dunia elektronika klasik menuju elektronika modern. Umumnya, transistor berfungsi sebagai sakelar dan komponen penguat tegangan atau arus listrik. Adapun jenis dan fungsi transistor adalah sebagai berikut  :

  •  ( BJT )  Bipolar Junction Transistor
                  Transistor jenis ini memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya berhimpit, serta memiliki 3 terminal yaitu Emiter ( E ), Kolektor ( C ) dan Basis ( B ). Umumnya transistor jenis BJT digunakan sebagai sakelar elektronik kecepatan tinggi, penguat arus pada rangkaian catu daya, penguat frekuensi audio, pengendali motor DC ( H - Bridge ), pengendali solenoid, pengendali relay, penguat pada regulator swicthing dan penguat pada rangkaian pemancar sinyal.

                             Adapun jenis dari BJT sendiri adalah sebagai berikut  :
  1. NPN ( Negative - Positif - Negative ) 
              Ada beberapa macam NPN sebagai berikut  :
  • BC 547
 
              Merupakan transistor NPN jenis penguat standar dan swicth yang hanya memerlukan arus kolektor sebesar  300  mA, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  500 mA
  5. Kemasan  TO - 92
                Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat tegangan. 
  • TIP  122
 
                 Merupakan transistor daya NPN dengan konfigurasi darlington. Karakteristiknya adalah sebagai berikut   :

  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 100 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  5 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  500 mA
  5. Kemasan  TO - 92
                Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian power supply linier.
  • C 1815  
 
                 Merupakan transistor NPN jenis Eptaxial planer dan hanya memerlukan arus kolektor sebesar  150  mA, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :

  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 50 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  60 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  150 mA
  5. Kemasan  TO - 92
                Biasanya si gunakan sebagai penguat frekuensi audio.
  •   9013
 
                  Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 25 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  45 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  500 mA
  5. Kemasan  TO - 92
                     biasanya di gunakan pada rangkaian penguat dan rangkaian pengendali motor DC.
  •    BD  139
 
                     Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 80 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  80 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  1.500 mA
  5. Kemasan  TO - 126
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  •   BC 108
 
                Merupakan transistor NPN jenis universal, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 20 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  100 mA
  5. Kemasan  TO - 18
                Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat. 
  • 2 N 2222
 
               Merupakan transistor NPN jenis swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 30 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  60 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  800 mA
  5. Kemasan  TO - 18
                Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat linier. 
  •   TIP 41 C
 
Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 100 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan 6 Ampere
  5. Kemasan  TO - 220
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  •   TIP 121
 
 Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 80 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  80 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  1.500 mA
  5. Kemasan  TO - 126
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  • 2 N 3055
 
 Merupakan transistor NPN jenis  transistor daya, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 60 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 7 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
  5. Dispasi daya  125 Watt
  6. Kemasan  TO - 3
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  • BC 337
 
 Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  1 Ampere
  5. Dispasi daya  625 Watt
  6. Kemasan  TO - 92
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  •   TIP 31
 
 Merupakan transistor NPN jenis epitaxial silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 40 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  40 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  3 mA
  5.  Dispasi daya  40 Watt
  6. Kemasan  TO - 220
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  • TIP 2955
 
               Merupakan transistor NPN jenis  daya negatif yang biasa di gunakan bersama transistor TIP 3055, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) - 70 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb ) - 100 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) - 7 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
  5. Dispasi daya  90 Watt
  6. Kemasan  SOT - 93
                  Biasa digunakan pada rangkaian power supply dan rangkaian penguat arus.
  •  TIP 3055
 
              Merupakan transistor NPN jenis  daya positif yang biasa di gunakan bersama transistor TIP 2955, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce )60 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb )  7 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
  5. Dispasi daya  90 Watt
  6. Kemasan  SOT - 93
                  Biasa digunakan pada rangkaian power supply dan rangkaian penguat arus.
  •  BC 109
              Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 20 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  100 mA
  5. Dispasi daya  300 Watt
  6. Kemasan  TO - 19
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  •  BC 549
 
                Merupakan transistor NPN jenis  swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 30 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  100 mA
  5. Dispasi daya  500 Watt
  6. Kemasan  TO - 92
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
  •    BC 107
 
             Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
  2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
  3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
  4. Arus kolektor konstan  100 mA
  5. Dispasi daya  300 Watt
  6. Kemasan  TO - 18
                     biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.

 






Thursday, 1 September 2016

RESISTOR

RESISTOR

              RESISTOR adalah komponen dasar yang selalu di gunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat di distribusikan sesui dengan kebutuhan.

                 Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon satuannya adalah OHM dan dilambangkan dengan OMEGA. pada rangkaian, resistor berfungsi untuk mengatur kuat arus listrik yang masuk. Contoh perhitungan arus maksimum yang dapat di tahan oleh resistor sebagai berikut  :
  • W  =  I2.  R
misal  nilai R adalah 1 ohm pada resistor 0,125, maka
I2   =  0,125 :  1
I   =  0,353  Ampere

             Resistor memiliki satuan ukuran yang berbeda beda antara lain  :

  • RESISTOR 0,125 WATT
  • RESISTOR 0,25 WATT
  • RESISTOR 0,5 WATT
  • RESISTOR 1 WATT

                          Ukuran arus pada resistor dapat dibaca pada gelang yang ada pada tubuh resistor  "  http://belajarelectronica15.blogspot.com/p/blog-page.html "













  • RESISTOR 10 WATT

  • RESISTOR SMD 
                         Resistor ini menggunakan teknologi surface mount device ( SMD )                  

POTENSIOMETER

POTENSIOMETER

               POTENSIOMETER  Adalah resistor yang memiliki nilai resistansi yang beragam , potensiometer biasa di gunakan sebagai pengendali suara pada penguat audio, sensor transduser, pengendali tegangan keluaran pada rangkaian timmer, pengatur suhu pada kulkas atau strika dan beberapa rangkaian lainnya. Adapun jenis potensiometer diantaranya adalah sebagai berikut   :
  •   PTC ( Positive temperature ceofficient )

                Nilai resistensi listrik PTC juga berubah ubah sesuai suhu yang jatuh pada PTC. Jika suhu panas, nilai tahanan listrik PTC besar dan jika suhu dingin nilai tahanan listrik PTC kecil. PTC memiliki suhu maksimum yang dapat di tahan, gunakanlah PTC dengan suhu dan nilai tahanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan rangkaian. PTC ini di gunakan sebagai sensor suhu.

  • POTENSIOMETER LINEAR / GESER

                  Merupakan jenis resistor variable yang nilai rsistansinya dapat di ubah ubah dengan cara di geser. potensiometer geser ini di gunakan pada mixer audio atau board instrument pengatur alat tertentu.

  • MULTI TURN POTENSIOMETER
                   Merupakan salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat di ubah dengan cara di putar. Berbeda dengan potensiometer biasa, multi turn tidak memiliki penghalang pada ujung sumbu putarnya sehingga dapat di putar terus menerus. Multi turn ini berfungsi sebagai penghambat arus pada rangkaian elektronika, nilai resistansi yang di hasilkan sesuai dengan jumlah putaran pada multi turn, multi turn lebih sering di gunakan pada rangkaian elektronika dengan tingkat ketelitian yang tinggi karena resistansi yang di hasilkan kecil.

  • SINGLE TURN POTENSIOMETER

                        Merupakan salah satu jenis potensiometer yang bekerja dengan cara di putar searah atau berlawanan arah jarum jam. Potensiometer ini sering di jumpai dan sering di gunakan pada rangkaian elektronika.

  •   NTC  ( negative temperature ceofficient )
 
                    Merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya berubah ubah sesuai dengan suhu yang jatuh pada NTC dab jika suhu panas nilai tahanan listrik NTC kecil dan jika suhu panas nilai tahanan listrik NTC besar. NTC memiliki suhu maksimum  yang dapat di tahan gunakanlah NTC dengan suhu dan nilai resistansi yang tepat.  Pada rangkaian NTC di gunakan sebagai sensor suhu, komponen ini banyak di jumpai pada perangkat elektronika yang memiliki pengatur suhu.

KAPASITOR

KAPASITOR

              KAPASITOR Adalah merupakan komponenpasif yang sering di gunakan pada sistem yang berfungsi sebagai filter penyimpan ENERGI LISTRIK.  Dalam sebuah kapasitor terdapat 2 plat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah INSULATOR. Bahan yang di gunakan sebagai insulator adalah dielektrik, jika kapasitor di berikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada tiap elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir, aliran arus tersebut akan terhenti saat kapasitor penuh. Perbedaan jenis kapasitor terletak pada dielektriknya.

                 Umumnya, kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik, sebagai penyaring frekuensi pada rangkaian audio, pewaktu pada rangkaian flip flop, filter pada rangkaian catu daya dan pembangkit frekuensi. Adapun jenis kapasitor diantaranya adalah sebagai berikut   :
  • KAPASITOR ELEKTROLIT GANDA ( SUPER )
                         Bahan dielektrik Kapasitor ini sama dengan kapasitor elektrolit perbedaannya, ukuran kapasitor ini lebih besar dari pada kapasitor elektrolit. Kapasitor ini biasanya di gunakan pada rangkaian power supply.

  • KAPASITOR KERAMIK
                   

              Kapasitor keramik menggunakan titanium acid barium sebagai bahan dielektriknya, karena di konstruksi seperti koil, komponen ini dapat di gunakan pada rangkaian dengan frekuensi tinggi. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitansi yang sangat kecil. 

                    Pada rangkaian, kapasitor keramik biasanya di gunakan untuk melawatkan sinyal frekuensi tinggi ke ground. Kapasitor ini tidak baik di gunakan pada rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal kapasitor ini banyak di gunakan pada rangkaian digital.

  • KAPASITOR MIKA

                  Dielektrik kapasitor ini terbuat dari bahan mika, kapasitor mika mempunyai tingkat kestabilan yang bagus, karena temperatur koefesiennya rendah dsan kapasitor mika ini tidak memiliki nilai kapasitansi yang tinggi.

                          Biasanya banyak di gunakan pada rangkaian resonansi, filter, untuk frekuensi tegangan tinggi, dan rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi seperti radio pemancar yang menggunakan tabung transistor.

  • KAPASITOR POLAR

                  Elektroda pada kapitor polar terbuat dari bahan almunium yang menggunakan membran oksidasi tipis. Karakteristik utama kapasitas polar adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya, oleh karena itu kita harus berhati hati saat memasangnya pada rangkaian. Jika pemasangan terbalik, kapasitor akan rusak bahkan meledak, biasanya tegangan kerja kapasitor 2 kali tegangan catu daya misal kapasitor di berikan catu daya 5 VOLT artinya kapasitor tersebut memiliki tegangan kerja minimum 2 x 5 = 10 VOLT. Umumnya kapasitor polar di gunakan pada rangkaian power supply, low pass filter dan rangkaian pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa di gunakan pada rangkaian dengan frekuensi tinggi.

  • KAPASITOR POLYESTER

                   Deilektrik Kapasitor ini etrbuat dari bahan polyester film, kapasitor polyester memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus dari semua jenis kapasitor yang ada. Dapat di gunakan untuk frekuensi yang tinggi, kapasitor ini biasanya di sebut juga dengan mylar dan mempunyai toleransi sebesar kurang lebih 5 % sampai dengan 10 %. Biasanya kapasitor ini digunakan pada rangkaian yang menggunakan frekuensi tinggi dan rangkaian analog.

  • KAPASITOR POLYSTYRENE FILM

                 Dielektrik kapasitor ini terbuat dari bahan polystyrene film, kapasitor ini tidak bisa di gunakan untuk aplikasi yang menggunakan frekuensi tinggi, karen konstruksinya sama dengan kapasitor elektrolit yaitu seperti koil. Elektroda pada komponen ini memiliki 2 warna yaitu merah terbuat dari tembaga dan warna abu abu terbuat dari kertas almunium. Kapasitor ini baik di gunakan untuk aplikasi pewaktu dan filter yang menggunakan frekuensi ratusan KHz. 

  • KAPASITOR TANTALUM


                       Merupakan jenis elektrolit kapasitor yang elektrodanya terbuat dari material tantalum, kapasitor ini memiliki polaritas. Hal ini di tunjukkan oleh tanda ( + ) pada tubuh kapasitor yang berarti bahwa pin di bawahnya memiliki polaritas positif. Pasang komponen dengan hati hati dan jangan sampai terbalik, karakteristik temperatur dan frekuensi ini lebih bagus dari pada elektrolitkapasitor yang terbuat dari bahan almunium dan kebanyakan digunakan pada rangkaian analog.  contoh aplikasi yang menggunakan kapasitor jenis ini adalah noiselimiter, coupling capasitor dan rangkaian filter.

  • KAPASITOR TRIMMER / TUNNING

                Dielektrik kapasitor ini terbuat dari bahan kermik atau plastik, nilai kapasitansinya dapat diatur dengan cara memutar scrup yang berada diatasnya. Sebaiknya menggunakan obeng khusus agar tidak menimbulkan efek kapasitansi antara obeng dan tangan. Kapasitor ini biasanya di gunakan padsa rangkaian tunning radio.